Skip to main content

Netherland Museum: A Mirror of Creativity!

Do not quench your inspiration and imagination, do not become the slave of your model.
- Vincent van Gogh

Apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata kreatif? Beberapa menyebutkan kreatif adalah memiliki pemikirian yang orisinil. Kreatif juga didefinisikan sebagai sebuah pekerjaan yang diproduksi berdasar ekspresi dan imajinasi asli seseorang. Satu lagi definisi kreatif  menurut The Cambridge Handbook of Creativity. Kreatif itu, pertama, sebuah kerja kreatif yang merupakan keaslian dan kadangkala berbeda, dibandingkan dengan pekerjaan lain yang berkaitan. Kedua, kreatif merupakan kualitas dan keunikkan. Jadi, bisa kita simpulkan untuk membuat sebuah "kreatif" rumusnya: keaslian, keunikkan, dan pemikiran yang berbeda dari yang lain.

Setelah mengetahui definisi kreatif, mari beranjak pada definisi museum. Kenapa museum? Karena dari museum kita melihat cerminan kreatifitas pendidikan Belanda dari museum salah satunya. Tahu museum? Menurut organisasi yang mengurus museum di dunia yaitu International Councils of Museum (ICOM), museum adalah:

“Lembaga non-profit, institusi permanen pelayanan masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, lembaga yang mengakuisisi  konservasi, penelitian, komunikasi dan pameran warisan budaya manusia berbenda maupun tak berbenda dan lingkungannya, untuk tujuan pendidikan, pembelajaran, dan  hiburan” 

Jadi, dari definisi museum dan kreatif dapat kita ketahui bahwa museum merupakan salah satu sarana paling efektif untuk berinovasi dengan ide-ide baru dalam dunia pendidikan di Belanda. Dan hal ini sudah diterapkan oleh Belanda di ratusan museum yang mereka miliki. Lihat saja laman holland.com yang memberikan informasi lengkap mengenai harga, deskripsi, dan rute ratusan museum di Belanda. Sungguh memudahkan pengunjung. Museum di Belanda di kategorikan lho, menjadi Museum Sejarah, Museum Seni, Museum Nasional, Museum Ilmiah, Museum Arsitektur, Museum Hiburan, dan Musem Anak-Anak. Kalian mau yang mana? Yuk pilih disini!

Seperti yang telah didefinisikan mengenai museum, kita bisa melihat dari museum sejarah yang ada di Belanda sebagai contoh. Laman holland.com memeringkat 10 museum terpopuler yang dikunjungi. Dan museum yang paling diminati diurutan pertama adalah The Anne Frank House. Sebuah museum sejarah dengan cerita yang bersituasi di pusat Amsterdam saat Anne menulis buku hariannya selama hidup saat Perang Dunia ke-2. Kunjungan wisatawan ke Anne Frank House telah menyentuh jutaan orang dari seluruh dunia. Bukankah kalian jadi bertanya bagaimana rasanya hidup di zaman perang yang bagai mimpi buruk itu melalui buku harian Anne Frank? Kalian bisa menemukan jawabannya!


Troppen Museum
Photo by: google image

Selain, The Anne Frank House, saya sering mengunjungi laman tropenmuseum.net. Dari laman ini saya mendapatkan banyak sekali informasi untuk tugas akhir saya tentang jejak Belanda di Kota Bogor. Melihat bagaimana Museum Tropen memberikan akses yang begitu mudahnya bagi siapa saja, menunjukkan bahwa negeri Belanda memang ingin memajukan pendidikan tidak hanya warganya tapi seluruh dunia. Karena kemudahan pengaksesan data, Global Higher Education menempatkan Belanda di urutan teratas untuk kemudahan aksesibilitas data pendidikan di dunia!

Belanda sudah sangat memanfaatkan museum dengan baik. Warga Belanda menjadikan museum sebagai sarana untuk terus berinovasi dengan ide-ide baru dan penuh kreatifitas demi menunjang pendidikan yang informatif, berteknologi tinggi, dan sarana hiburan sekaligus pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga warga Belanda selalu ada untuk terus melestarikan dan mencintai Negaranya.  Dari museum sejarah kita belajar. Masa lalu tak terulang, haruslah dibingkai dalam museum. 


Masa lalu adalah guru terbaik untuk masa depan. Dari masa lalu, hal buruk menjadi pelajaran. Dari masa lalu, hal baik menjadi pijakan kuat masa depan lebih baik. Sudahkah museum-mu seperti ini?

Ayo belajarlah dari Belanda untuk kreatif! Manfaatkan museum-mu!


Sumber:






Comments

Popular posts from this blog

Kukar yang Mengakar

Terbang jauh ke Pulau Kalimantan, bukan pertama kali tapi selalu berkesan. Mendarat di Balikpapan menyebrang ke Samarinda hingga berkelana ke Kutai Kartanegara. Dua kota, satu kabupaten, dalam satu waktu. Itu rute yang ditempuh untuk mencari akar sejarah bangsa. Lebih tepatnya, akar sejarah agama Hindu di Indonesia. Kukar, mereka menyederhanakan kabupaten bernama Kutai Kartanegara. Kukar yang Mengakar Saat itu, sekitar 300-an Masehi, cukup “jauh” dari tahun 2019. Kira-kira 1719 tahun yang lalu berdirilah satu kerajaan Hindu di Kutai. Raja pertamanya bernama Kudungga. Ia memiliki cucu yang bernama Mulawarman. Generasi ketiga dari Sang Kudungga itu meninggalkan tugu peringatan. Tugu itu diberikan oleh para Brahmana, sebagai “penanda” sifat kedermawanan Sang Mulawarman. Yupa ke 8, tak bisa sembarangan kita mengunjungi Yupa tersebut bahkan ketika didampingi oleh penjaga Yupa. Tugu yang dihadiahkan dari para Brahmana itu kini seolah menjadi akar sejarah. Sejarah mengenai k

Si Roco dan Dharmasraya yang Raya

Candi Induk di Kawasan Percandian Padang Roco Sumber: Omar Mohtar Mendaki bukit, melewati sungai, menyeruak rawa dan hutan, memanjat pagar, digigit nyamuk ganas dan berkunjung ke rumah ular. Setidaknya itu yang terlintas jika mengingat perjalanan ke Kabupaten Dharmasraya. Jangan bilang kalian baru dengar tentang Kabupaten Dharmasraya? Ya, saya juga baru dengar ketika harus ditugaskan kesana 2018 lalu. Sedikit informasi tentang Kabupaten Dharmasraya , kabupaten ini merupakan daerah hasil pemekaran kabupaten Sawahlunto/Sijunjung pada 2004. Seperti namanya, Dharmasraya begitu raya. Raya akan nilai sejarah dan tinggalan arkeologis. Konon, meskipun ini bisa dibuktikan dengan tinggalan berupa prasasti yang ditemukan, di Dharmasraya ini lah berdiri ibukota dari Kerajaan Melayu pada waktu itu. Pemandangan dari Candi Bukik Awang Maombiak Taken by: Omar Mohtar Menembus 200 kilometer jalan darat dari Bandara Minangkabau di Padang Pariaman menuju Dharmasraya, bahagianya

Pulau Indah nan Misterius itu Bernama Sagori

“ Mengenal Lebih Dekat Pulau Indah Bernama Sagori ” Adi dan Hana, Anak-Anak Bahagia di Pulau Sagori Pulau Sagori, nama yang asing oleh kebanyakan masyarakat Indones ia . Bahkan, di peta saja pulau ini belum tergambar. Namun ternyata pulau ini mengandung sejarah signifikan eksistensi kompeni Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie yang disingkat VOC pada saat melakukan pelayaran di lautan Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya kita dapat sedikit mengenal lebih dekat Pulau Sagori. Pulau Sagori terletak secara administratif di Kelurahan Sikeli, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Nama Sagori, konon menurut penduduk setempat didapatkan dari sebuah nama wanita yang pernah terdampar di pulau ini. Sebelum ia mati ia sempat menyebutkan kata “Sagori.. Sagori..” Terlepas apakah ini benar atau tidak namun cerita ini telah turun temurun tersampaikan. Lalu, apa pentingnya pulau yang tak dikenal banyak oleh masyarakat Indonesia bahkan tak ada