Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Belanda: Masa Lalu di Masa Kini

Ada yang tau arkeologi apa? Sebagian orang berfikir tentang tulang belulang dan candi. Padahal arkeologi lebih luas dari itu. Kata ahlinya arkeologi itu adalah ilmu yang  mempelajari manusia masa lalu melalui benda-benda peninggalannya. Mari kita lihat tinggalan Arkeologi di Belanda. Belanda memiliki 1800 monumen dan 1500 situs yang dilindungi oleh Negara. Arkeologi Belanda berhutang pada lingkungan yang basa di Negara itu karena banyak tinggalan organik yang cepat rusak seperti pakaian, makanan, dan kayu dapat terpelihara dengan baik. Kadang-kadang tinggalan sejarah ini bisa bertahan hingga ribuan tahun!

Netherland Museum: A Mirror of Creativity!

Do not quench your inspiration and imagination, do not become the slave of your model. - Vincent van Gogh Apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata kreatif? Beberapa menyebutkan kreatif adalah memiliki pemikirian yang orisinil. Kreatif juga didefinisikan sebagai sebuah pekerjaan yang diproduksi berdasar ekspresi dan imajinasi asli seseorang. Satu lagi definisi kreatif  menurut The Cambridge Handbook of Creativity. Kreatif itu, pertama, sebuah kerja kreatif yang merupakan keaslian dan kadangkala berbeda, dibandingkan dengan pekerjaan lain yang berkaitan. Kedua, kreatif merupakan kualitas dan keunikkan. Jadi, bisa kita simpulkan untuk membuat sebuah "kreatif" rumusnya: keaslian, keunikkan, dan pemikiran yang berbeda dari yang lain. Setelah mengetahui definisi kreatif, mari beranjak pada definisi museum. Kenapa museum? Karena dari museum kita melihat cerminan kreatifitas pendidikan Belanda dari museum salah satunya. Tahu museum? Menurut organisasi yang mengurus mu

Kapal Karam: Kekayaan Bawah Laut Indonesia Tak Ternilai

Masa lalu merupakan dasar untuk mengenal dan mengerti masa kini. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa suatu tinggalan warisan budaya patut diberikan perhatian khusus. Dari sekian banyak tinggalan arkeologis baik di daratan maupun di lautan memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Penelitian-penelitian di Indonesia awalnya masih condong terhadap peninggalan warisan budaya di daratan. Namun, kini sudah banyak ahli-ahli yang melirik arkeologi maritim. Dari tinggalan warisan budaya bawah air ini kita tentu dapat mengenal bagai mana nenek moyang begitu gigih dalam meraih kejayaan masa lalu. Rakyat Indonesia pasti tahu lagu “Nenek Moyangku” dengan lirik, nenek moyangku orang pelaut, gemar mengarung luas samudra, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa, angin bertiup layar terkembang, ombak berdebur di tepi pantai, pemuda berani bangkit sekarang, ke laut kita beramai-ramai

Kerajaan Banten yang Masyhur

Peta Banten Lama Diambil dari The Sultanate of Banten oleh Claude Guillot, Hasan M. Ambary dan Jacques Durmarcay Sumber: Google Image Banten Sebelum Islam Nama Banten pertama kali muncul dalam laporan perjalanan Tome Pires (1513) sebagai salah satu bandar Kerajaan Sunda yang cukup ramai. Dikatakan bahwa Banten merupakan sebuah kota niaga yang baik, terletak di tepi sebatang sungai. Dari kesaksian Tome Pires itu dapat dijadikan petunjuk bahwa bandar Banten sudah berperan sebelum berdiri kesultanan Banten (1526). Jika berita mengenai Kerajaan Sunda dikaji ulang, dapat dipastikan bahwa negara itu berdiri sekurang-kurangnya pada pertengahan abad ke-X. Sedikit mengenai Banten sebelum Islam adalah bukti bahwa Banten telah dihuni dari zaman prasejarah dengan ditemukannya rangka utuh dan banyak juga gerabah tempayan di daerah Anyer Lor tahun 1954 dan nekara dan beliung persegi. Selain itu, juga ditemukan keramik Cina yang cukup tua berasal dari dinasti Han, Tang, Song, Ming dan

Desa Kamot, Pulau Alor, NTT: Keindahan dan Kebudayaannya

Di timur Indonesia terdapat wilayah Nusa Tenggara Timur yang didalamnya terbentang rangkaian pulau yang salah satunya adalah Pulau Alor, yang merupakan salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur, dengan ibu kota kabupaten di Kalabahi. Secara astronomis Kepulauan Alor berada diantara 8°6’-8°26’ LS dan 123°48’-125°8’ BT. Pulau Alor merupakan salah satu pulau terluar  Indonesia. Terletaklah salah satu desa di Pulau Alor bernama Desa Kamot. Keistimewaan yang masih bisa kita lihat dari Desa Kamot ini adalah keberlangsungan sebuah upacara tradisional memanggil hujan yang unik. Upacara ini dipercaya telah berlangsung dari zaman prasejarah dan masih dijaga kelestariannya hingga kini. Penduduk Desa Kamot hidup dengan bertani. Dalam setiap pekerjaan yang berkaitan dengan pertanian suku Alor selalu melakukan upacara-upacara. Dari adanya upacara ini kita dapat mengetahui bahwa suku Alor merupakan suatu suku yang mempercayai adanya kekuatan diluar dirinya yang menentukan kesejahteraan manusi

Ende, Flores, NTT: Bung Karno Was Here

 Rumah pengasingan Bung Karno di Ende pada tahun 2011.  Sederhana cenderung tak terawat Photo by: Nokia C3 Rucitra Deasy  Pernah dengar sejarah kelam Presiden RI Pertama kita ketika beliau di buang kan? Nah, beliau pernah dibuang pada masa pemerintahan Belanda ke Ende. Salah satu kabupaten yang ada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Ende merupakan tempat pembuangan pertama beliau di luar Pulau Jawa. Jangan tanya kemasyhuran Soekarno di mata dunia. Beliau cukup disegani oleh pemimpin-pemimpin di luar Indonesia diantaranya di Roma, Jerman, dan Rusia ketika beliau menyebarkan semangat Pancasila di mata dunia. Patutlah kita berbangga akan beliau dan tidak melupakannya.

Berlayar Bersama Phinisi. Mau?

Alat transportasi laut di Indonesia ini sudah digunakan dari ribuan tahun lalu. Dari masa prasejarah, Hindu-Buddha, Kolonial, hingga masa kini transportasi laut memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Terlebih Indonesia merupakan negera maritim yang dikelilingi oleh lautan luas. Sudah dapat dipastikan transportasi laut merupakan transportasi utama pada zamannya.   Sekarang kita bicarakan transportasi laut masa lalu yang dapat kita lihat sampai saat ini yaitu perahu tradisional Pinisi. Perahu asal Sulawesi yang sudah ada ribuan tahun lalu ini masih diproduksi hingga kini. Konon Pinisi pertama kali dibuat oleh anak Raja Luwu bernama Sawerigading untuk meminang gadis pujaannya We Cudai putri dari Tiongkok. Ia berhasil ke Tiongkok dan kembali ke Luwu. Namun, ketika masuk perairan Luwu kapal diterjang gelombang dan membuat Kapal Pinisi terbelah menjadi tiga. Tiga pecahan kapal ini terdampar di Desa Ara, Tanah Beru dan Lemo-Lemo.