Raja dan Ratu Malam Itu By. Kamera Samsung Ringsek Rucitra Deasy |
Hari Minggu pertama di Pulau Ende! Banyak sekali perayaan pernikahan hari ini di berbagai desa di Pulo. Di desa dimana saya dan Rinda tinggal yaitu Ndoriwoy dari pagi sebelum kami memulai aktivitas ke Rumah Kreatif hiruk pikuk mempersiapkan pernikahan sudah dimulai. Dari banyaknya pernikahan ini banyak sekali akses jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan. Tapi jika berjalan kaki tentu saja bisa.
Back view of the Gawi and Ja'i dancer. Spot Nisa there! Hehe, Saya juga nari tapi tak punya foto saya sendiri. Hehe By. Hp Nokia C3 Rucitra Deasy |
Selain kegiatan kami di RK hari ini kami untuk pertama kalinya dikunjungi oleh dosen pembimbing kami dari Universitas Flores yaitu Bapak Vian. Dalam pertemuan yang amat singkat itu kami berdiskusi mengenai program-program yang akan kami lakukan selama kurang lebih satu bulan. Akhirnya usai diskusi, diputuskan untuk tidak membuka RK pada hari Senin karena masih banyak sekali yang harus dikerjakan. Namun, meskipun RK belum resmi dibuka tapi kami tidak menutup RK untuk didatangi oleh warga. Minggu di Pulo pun hinggap sore hari. Kami menutup RK lebih cepat dari biasanya karena hujan deras datang. Waa! Hujan di Pulo! Hehe.
Malam di Pulo pun menyapa. Puncak perayaan pernikahan di gelar malam hari. Ramai sekali. Kami pun (saya dan Rinda) diundang ke pernikahan yang ada di Desa Redodori meskipun kami tinggal di Ndoriwoy. Ndoriwoy dan Redodori adalah desa yang bersebelahan. Malam itu, tetangga-tetangga desa Ndoriwoy menjemput kami untuk pergi bersama ke Redodori. Bingung karena tak punya baju yang pantas untuk menghadiri undangan, Ibu-ibu dan adik-adik gadis Desa Ndoriwoy pun meminjami kami baju daerah mereka. Hahahhahaha. Lihat diri sendiri pakai baju yang Ibu-ibu dan adik-adik pakai jadi lucu.
Bersama Mamak yang mengasuh kami selama disana dan Rinda sebelum menghadiri pernikahan. Itu yang kami pegang kado untuk pengantin. Hehehe. By. Hp Nokia C3 Rucitra Deasy |
Lalu, datanglah kami ke pernikahan tersebut dengan membawa bingkisan yang biasanya disana mengadokan kue, sabun mandi, shampoo, atau alat-alat perlengkapan sehari-hari lainnya. Seusai bertemu pengantin dan makan malam yang diberikan sebagai nasi kotak (ya tidak seperti umumnya kita yang prasmanan), saatnya tiba untuk menari. Ya, sebuah tradisi bagi mereka untuk menari dalam tiap pesta. Malam itu pun saya, Rinda dan juga Nisa dan Nurul yang tinggal di Redodori menari. Tari Gawi dan Ja'i namanya. Lagu yang mengiri tarian kami juga sangat ear catchy. Hehehe.
Saya sendiri dan Aini yang baik hati yang selalu menemani kami kemana saja! By. Hp Nokia C3 Rucitra Deasy |
Comments
Post a Comment